Selasa, 13 September 2016
Jumat, 09 September 2016
Sabtu ini, pukul 13.30, gue dan Mona
pergi ke Kampus untuk mengikuti diskusi organisasi Caritas.
Label:
CERPEN
mahasiswi STFI SADRA
VOLUNTER: Harga mati tanpa “tapi”
(www.google.com)
Siapa yang tak kenal BUTET MANURUNG? Dialah Seorang Pendiri dan
Direktur SOKOLA-Literasi dan Advokasi untuk masyarakat Adat Indonesia. Artikelnya
yang dimuat dalam harian kompas - 3 november 2015 sebuah pencerahan dalam
artikel singkat namun memikat. Yah, memikat sebuah pencerahan bagi siapa pun
yang membacanya.
Label:
ARTIKEL
mahasiswi STFI SADRA
TINTA PEKAT DALAM SUFISTIK
Label:
ARTIKEL
mahasiswi STFI SADRA
Minggu, 05 Juni 2016
Nilai dari Bungkus Permen
BEGINI
CERITANYA:
ustadz
bercerita bahwa gurunya bercerita padanya bahwa gurunya bercerita kepada gurunya,
suatu hari, guru dari gurunya sedang naik bus. Dia duduk di kursi bus.
Tiba-tiba ada seorang wanita duduk di sampingnya. Wanita itu berperawakan
tinggi semampai dengan memakai rok mini. Tiba-tiba kiyai tersebut membuka 1
permen yang dibungkus.
Setelah itu
terjadilah percakapan diantara keduanya.
Kiyai: ambillah satu yang kamu suka (sambil
menyodorkan 2 permen yang berbeda. 1 permen yang masih di bungkus, dan 1 permen
yang baru dia buka bungkusnya yang beberapa detik kemudian datang lalat
menempel)
Wanita:
(mengambil 1 permen yang dibungkus)
Kiyai: kenapa
anda mau memilih permen yang masih dibungkus?
Wanita:
iyalah, pak, karena permen yang masih dibungkus belum dipegang,bukan
bekasan. belum terkena kotoran atau
kuman dan sebagainya. Masih bersih dan dak kena lalat.
Kenapa bapak
menawarkan 2 permen yang berbeda itu?
Kiyai: sama
halnya ketika lelaki memilih pendamping. Mereka lebih memilih yang tertutup.
Label:
ARTIKEL
mahasiswi STFI SADRA
Langganan:
Postingan (Atom)